1.14.2009

P for Palestine

beberapa hari terakhir saat menonton tv yang tampak adalah visualisasi kekerasan. kekerasan yang nyata, bukan kekerasan fiksi ato dibuat-buat. kucuran darah, tangisan bahkan hembusan nafas terakhir akrab mewarnai kehidupan rakyat Palestina. sebagai negara yang berbatasan langsung dengan Israel, Palestina kini diuji dengan agresi militer negara zionis itu ke wilayah Gaza. pihak Israel tanpa ampun menghajar semua fasilitas umum Palestina dengan dalih memerangi Hamas. rumah sakit maupun sekolah yang semestinya dihindari dalam konflik perang justru menjadi target utama, tidak heran kalo yang menjadi mayoritas korban adalah anak kecil. satu tindakan yang telah sah untuk diberikan cap sebagai penjahat perang.

selain itu Israel juga menggunakan bom fosfor putih yang dipakai untuk bertempur dengan Hamas dan salah satu varian bomnya jika meledak maka serpihannya bisa menjadi ranjau darat yang sewaktu-waktu bisa meledak jika seseorang menginjak pemicunya. yang cukup membuat miris, ternyata bom tersebut banyak tersebar di sekitar pemukiman penduduk.

rasanya sudah cukup banyak bukti bahwa Israel patut mendapat sanksi internasional dari PBB, tetapi pada kenyataannya tidak demikian. dengan mendapat backing penuh dari Amerika Serikat, Israel seakan menguji emosi PBB bersama negara di seluruh dunia.

negara yang dipimpin Ehud Olmert ini memanfaatkan momentum belum dilantiknya Barack Obama sebagai presiden Amerika Serikat sehingga agresi ini tidak mendapatkan reaksi apapun dari Amerika Serikat selaku sekutunya. tapi yang pasti agresi ini menuai kecaman dari berbagai pihak dan tidak sedikit kepala negara yang berusaha memediasi demi terjadinya gencatan senjata.

seorang presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, beberapa waktu lalu mengeluarkan pernyataan kontroversial agar Israel dihapus dari peta dunia. bahkan sepekan kemarin, striker Sevilla, Frederic Kanoute, mengungkapkan dukungannya pada Palestina dengan membuka kostumnya sesaat setelah mencetak gol melawan Deportivo La Coruna dalam lanjutan babak 16 besar Copa del Rey. sayang sekali tindakan nyata seperti itu tidak diikuti oleh negara-negara peserta Liga Arab yang notabene menjadi tetangga Palestina. mereka cenderung bersikap pasif karena mayoritas dari mereka adalah negara sekutu Amerika Serikat.

beragam bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan dan makanan pun mengalir ke Palestina termasuk tenaga medis. walaupun juga tidak mudah untuk memasuki wilayah Palestina karena meskipun telah menggunakan atribut PBB, bala bantuan tersebut masi saja diserang pihak Israel. pihak PPB diberi waktu hanya 3 jam untuk menyalurkan bantuan kepada rakyat sipil Palestina.

salah satu yang ditunggu adalah tindakan riil dari Barack Obama setelah pelantikan, untuk bisa menghentikan konflik yang sudah berjalan bertahun-tahun ini, karena pihak PBB sendiri tidak digubris oleh Israel.



No comments: