5.22.2008

Suksesi Gelandang Timnas Indonesia

timnas Indonesia kembali mengagendakan pertandingan uji coba dan kali ini juara Bundesliga, Bayern Munchen yang menjadi lawan dalam eksebisi yang bertitel Allianz Cup. pertandingan yang disponsori oleh perusahaan asuransi ini digelar di Gelora Bung Karno dalam rangka mengetahui sejauh mana perkembangan permainan timnas di bawah arahan Benny Dollo sekaligus menjadi pertandingan perpisahan bagi Oliver Kahn. Kahn sendiri memutuskan untuk gantung sarung tangan setelah 21 tahun mengawal gawang. sosok yang sulit ditemukan gantinya baik di timnas Jerman sendiri maupun di klub terakhirnya, Bayern Munchen. wajar saja kalo mayoritas suporter Bayern Munchen masi menganggap dia yang terbaik dan keberatan dengan keputusannya untuk pensiun. tapi Kahn sadar bahwa ada saatnya bagi dia untuk memberi jalan bagi para yuniornya untuk menggantikan posisinya yang telah lama mengharumkan namanya di level klub maupun dunia.

kembali ke ajang eksebisi kemaren ...
Indonesia kembali dihinggapi sindrom nervous ketika menghadapi klub ato negara yang setingkat berada diatas. Bayern Munchen yang hanya diperkuat oleh 3 pemain intinya dan didominasi para pemain U-21 tampak sangat menikmati permainan. Meskipun baru menempuh 15 jam perjalanan udara tetapi mereka tidak banyak mendapat tekanan karena pemain Indonesia sering sekali melakukan kesalahan elementer sebagai pemain sepak bola dan para pemain klub yang berjuluk FC Hollywood itu tinggal menunggu kesalahan yang diperbuat, tanpa harus bersusah payah bertahan dari serangan yang dibangun lewat sebuah skema.

sebelum pertandingan Budi Sudarsono kepada media sesumbar bahwa dia akan memberikan kado "indah" yang patut dikenang oleh Kahn di pertandingan terakhirnya dengan membobol gawangnya. prakteknya? Budi lebih banyak bingung dengan pergerakannya sendiri tanpa sempat memberikan "pelajaran" kepada Kahn. ironis!!

Ponaryo Astaman, Syamsul Chaerudin dan Bambang Pamungkas hanya menjadi kartu mati bagi tim Garuda. mungkin hanya Ellie Aiboy yang menunjukkan kelasnya sebagai pemain timnas dengan menyumbang assist yang dimanfaatkan oleh Bambang menjadi gol. Bambang sendiri yang notabene striker nomor satu Indonesia melewatkan 2 peluang emas saat tinggal one on one dengan Olli.

sepanjang pertandingan kemaren cuman bisa mengumpat dan memaki Ponaryo, Syamsul dan Bambang (Budi included), karena mereka cuman bisa memeragakan back pass tanpa ada inisiatif untuk membongkar pertahanan yang digalang anak muda berusia 18 tahun asal Brazil, Breno Borges. rasanya hanya Benny Dollo lah yang paling pintar di skuad Merah Putih kemaren sementara anak didiknya cuman pion bodoh yang ngga tau langkah apa yang bisa diperbuat. biarpun pelatih sebrilian apapun, seperti Jose Mourinho ato Carlo Ancelotti misalnya, hanya akan bisa geleng-geleng kepala kalo melihat kinerja back four, gelandang sampai lone striker yang tanpa orientasi yang jelas.

pekerjaan rumah bagi Bendol bila Indonesia ingin kembali berbicara di level Asia Tenggara. dan sudah waktunya posisi lini tengah dialihkan ke Eka Ramdhani, Paolo Rumere, Fandi Mochtar, Ian Louis Kabes karena era Ponaryo Astaman cs sudah habis.

Bayern Munchen 5 (Breno Broges, Jan Schlaudraff (3), Toni Kroos)
Indonesia 1 (Bambang Pamungkas)

5.20.2008

10 tahun yang lalu

hari ini Indonesia memperingati 100 tahun Kebangkitan Nasional dan bertepatan juga dengan 10 tahun Reformasi. momentum yang bersejarah di masing-masing masa, masa sebelum merdeka dan masa setelah merdeka.

kita semua memahami tanpa perjuangan Dr. Soetomo, Dr. Wahidin Soediro Hoesodo, Douwes Dekker dan personel pribumi yang concern akan independensi bangsa, maka mustahil hari ini kita (termasuk saya) bisa menikmati segarnya udara pagi. mereka lah yang menjadi pionir sekaligus memotivasi elemen bangsa ini untuk merdeka, bebas dari imperialis dan kolonialis Belanda. dengan melakukan koordinasi ke dalam dan luar negeri, akhirnya bibit semangat untuk merdeka mencapai titik puncak pada 17 Agustus 1945.

beralih ke masa sesudah merdeka ...

10 tahun yang lalu ...
saya sedang berada di Jakarta, mengunjungi kakak saya dan tidak membayangkan akan menjadi saksi sejarah bangsa Indonesia. waktu itu pada tanggal 19 Mei 1998 malam, Ranee (pacar kakak saya pada waktu itu) sepulang dari kampusnya di Margonda Depok, berbagi cerita klo besok seluruh mahasiswa se-Jakarta akan melakukan demo besar-besaran di Monas menuntut turunnya Presiden Soeharto dari tampuk pimpinan yang sudah didudukinya selama 32 tahun. Ranee ngajakin saya, Bennos ama Rara buat nonton demo dan kita sepakat berangkat pagi-pagi sekali.

20 Mei 1998 pagi ...
kita berangkat ke Monas naik KRL dari stasiun Pasar Minggu dan berencana turun di stasiun Gambir karna dari situ tinggal selemparan batu ke Monas. saya merasakan sebuah situasi yang aneh, janggal dan ngga seperti biasanya. selama dalam perjalanan ke stasiun Pasar Minggu terasa tegang. suatu kondisi yang diciptakan adalah orang-orang terkesan sedang menunggu "sesuatu" dan saya pada waktu itu tidak tahu apa yang sedang orang-orang itu persiapkan. begitu juga dalam perjalanan menuju Monas, KRL tidak terlalu penuh penumpang dan nuansa tegang pun pelan-pelan tercipta mendekati Monas. kita yang sudah merencanakan akan turun di stasiun Gambir ternyata tidak diperbolehkan oleh aparat keamanan dan memang kondisi di sekitar Monas waktu itu begitu steril. tak terlihat seorang pun mahasiswa, apalagi selebaran atau spanduk yang menuntut Pak Harto lengser keprabon.

kami sempat kebingungan dan yang pasti timbul pertanyaan, apakah rencana demonya gagal? ato mungkin pindah lokasi tanpa kita tau? KRL berhenti di stasiun Manggarai, kita memutuskan untuk turun dan berinisiatif ke Blok M. di tengah jalan kita mendengar kabar kalo demo dialihkan ke gedung DPR/MPR Senayan. dan benar!! setiba disana, puluhan ribu mahasiswa se-Jakarta sudah memasuki halaman dan menduduki gedung wakil rakyat tersebut. saat itu mahasiswa mensterilkan lokasi dari masyarakat umum maupun aparat keamanan. saya pun sempat khawatir tidak bisa memasukinya. Ranee punya akal cemerlang dengan meminjami jaket almamaternya untuk saya pakai sementara dia masuk dengan mengacungkan KTM. sebuah trik yang jitu karna saya bisa lolos masuk dengan mulus, meskipun proses masuknya pun hampir mirip dengan antri masuk ke dalam stadion sepak bola.

begitu masuk pintu gerbang, hati saya masih belum berhenti berdetak kencang karna seseorang menarik jaket almamater yang saya pakai dan memberikan ballpoint untuk menulis data lengkap sesuai dengan almamater di sebuah buku. saya berpikir saya bisa ketahuan klo saya menuliskan data pribadi saya yang sebenarnya, tapi untungnya, Ranee cepat-cepat mengambil alih penulisan data tadi. fiieeewwww ... ampir aja!!

setelah pendataan selesai, kita beranjak menuju halaman depan gedung dan ngga sengaja mata ini menangkap kehadiran Ahmad Dhani, Anang dan Mahesa (fotografer Dewa) yang menonton demo dari kejauhan. di depan gedung sendiri, wakil dari mahasiswa dan para tokoh bangsa bergantian menyampaikan orasinya dan membangun opini demonstran untuk tetap merapatkan barisan demi suksesnya suksesi nasional. para tokoh yang hadir pada waktu itu : Emil Salim, Adnan Buyung Nasution, Amien Rais dan beberapa tokoh yang saya ngga kenal :) yang tidak kalah serunya adalah para demonstran beristirahat untuk sholat Dhuhur dan Ashar di lapangan sebelah halaman gedung dan mengambil air wudlu di kolam air mancur depan gedung.

waktu sudah menunjukkan sore hari, kita pun memutuskan untuk pulang dan tidak lupa menyematkan doa agar semua agenda reformasi bisa terlaksana. Shit!! jalur disekitar Senayan ditutup, otomatis ngga ada taksi, metro mini apalagi bis ... jalan kaki deh! ngga tau sampai daerah mana akhirnya kita dapat metro mini dan jelasnya kita sampai di rumah malem hari dengan kedua kaki serasa bengkak-bengkak.

besoknya saya nonton tivi buat mengetahui perkembangan demo, dari situ saya tahu bahwa baru tanggal 21 Mei 1998, masyarakat umum baru diperbolehkan memasuki gedung dan berdemo membaur bersama elemen mahasiswa se-Indonesia. dan dari tabloid politik yang saya baca pada waktu itu, pihak mahasiswa sengaja memindah venue demo karna mengendus pihak keamanan akan menggagalkan demonstrasi itu sendiri dengan memasukkan sejumlah prajurit berambut cepak dan berpakaian layaknya mahasiswa untuk membuat keributan sehingga pihak keamanan mempunyai alasan untuk menembaki para demonstran tadi. kebenarannya masih menjadi misteri hingga sekarang.

setelah mendapat desakan dari mahasiswa dan masyarakat, Pak Harto akhirnya meletakkan jabatannya dan disambut tangisan serta pekikan "Allahu Akbar!!" layaknya sebuah ungkapan setelah melalui ujian maha berat. dan momen itulah yang mendasari sejumlah oknum warga negara Indonesia untuk menjarah berbagai supermarket di Jakarta dan membakarnya setelah puas menghabiskan seluruh isinya. warga negara Indonesia lainnya yang bernasib tidak beruntung adalah mereka yang beretnis China / Tionghoa. kejadian pelecehan seksual, pemerkosaan dan pembunuhan pun tidak terhitung jumlahnya. dari sinilah, eksodus menjadi jalan satu-satunya menuju Singapura, Malaysia, Australia dan sejumlah negara lainnya. tidak ada pilihan lain. dan bisa ditebak, ketika para investor juga memutuskan untuk eksodus, ekonomi menjadi goyah, rupiah pun sempat menyentuh level 12.000/dolar US. harga yang begitu mahal untuk sebuah suksesi.

sekarang ...
situasi hampir mirip dengan apa yang terjadi di tahun 1998, harga BBM melambung, kebutuhan pokok semakin mahal dan lapangan pekerjaan semakin sempit.
setelah mengalami pergantian beberapa pemimpin, tentunya kita mengharapkan kondisi yang beranjak menuju yang lebih baik. semoga momen 100 tahun Kebangkitan Nasional dan 10 tahun Reformasi memicu dan memacu setiap pribadi untuk tidak menyerah pada keadaan serta mampu melihat celah untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat untuk ke depannya dan bagi masa depan.

special appearance :

Ranee >> asisten dosen di sebuah perguruan tinggi di Margonda, Depok

Noy >> lulusan SMA yang blom punya pikiran buat kerja

Bennos >> freelance di advertising agency

Rara >> pelajar SMA yang cuek tapi jago bahasa Jepang

5.18.2008

i can't wait so long ...

siang ini sengaja blogwalking tapi tanpa sengaja "bertamu" di sembarang dan menemukan sebaris kata ... "Supernova: Partikel" ditunda sampai tahun depan ...
alamat harus (kembali) nahan nafsu buat "menyantap" seri terbaru karya fenomenal Dee ini. dari kabar yang berkembang bahwa Supernova seri keempat ini bakalan rilis di tahun 2007 dan harus diundur di tahun 2008 tapi akhirnya proses "kelahirannya" kembali mundur sampai tahun depan. Dee saat ini sedang mempersiapkan proyek idealisnya yang bertajuk "Rectoverso", berupa 11 cerpen dan 11 lagu yang dibungkus dalam satu paket dan masing-masing materi saling mendukung, bukan menjadi bonus atau selipan. Rectoverso sendiri (cerpen + CD) akan dicetak sebanyak 10 ribu paket dan bisa berpindah tangan dengan bandrol sekitar 100 ribu. mungkin terdengar subyektif kalo saya mengatakan paket tersebut tidaklah mahal mengingat kualitas yang kita dapat, tapi memang begitulah keadaaannya.

5.11.2008

He's standing there between them


sekali lagi, Kaka membuat satu pencapaian baru. kali ini Majalah Time mencantumkan namanya bersama para tokoh yang mendedikasikan hidup dan pengetahuannya bagi dunia, dalam The World's Most Influential People. di dalamnya terdapat berbagai nama yang berasal dari berbagai latar belakang dan negara. selain Kaka sendiri, kalangan atlet sendiri diwakili oleh Lance Armstrong dan Andre Agassi.

alasan Kaka terpilih adalah kemampuan menjaga sikap di dalam maupun di luar lapangan serta tidak lupa untuk menyisihkan sebagian pendapatannya di jalur sosial dan gereja. sebuah pemandangan yang jarang karena prototype gaya hidup pemain sepak bola yang bermain di klub besar Eropa adalah mobil mewah, wanita dan kontroversi (meminjam istilah dari Kasey Keller, penjaga gawang timnas Amerika Serikat).

berikut ini daftar lengkap The World's Most Influential People

5.07.2008

i know what ur status

kemaren malem pas nyari MP 3 terbaru, ga sengaja nemuin cara buat tau status YM seseorang tanpa mengharuskan kita buat mengaktifkan YM kita terlebih dulu ato online. ngga terlalu ribet, tinggal masukin ID temen ato gebetan kita dan statusnya pun terpampang. penasaran ? pencet idung saya hehehehe ...

5.05.2008

behind their success story

melihat, menonton ato membaca kisah sukses seseorang akan lebih mengena apabila kita juga menapaki tiap episode perjalanannya molai awal hingga berada di tahap yg bisa dilabeli sukses itu sendiri. tetesan keringat, air mata bahkan darah yg kemudian kita sebut dengan bukti perjuangan, bukti yg juga kita punyai, yg bisa memotivasi kita untuk menyamai ato bahkan berada setingkat melebihinya. sampai hari ini aku udah membaca berbagai biografi maupun otobiografi tokoh, kutipan interview dan nukilan artikel yang mengupas kisah orang sukses tersebut. sang tokoh dan pihak yang berkepentingan dengan pemberitaannya berharap agar siapa saja yg menyempatkan "melahap" kisah suksesnya, bisa mengambil segenggam pelajaran dan mampu memotivasi diri untuk bekerja lebih keras.

satu tokoh yg mampu membius ketika membaca interviewnya dengan wartawan adalah Bob Sadino. pribadi yg terwakili dengan kemeja kotak-kotak, celana pendek jins dan sepatu bots, yang semuanya seragam sehingga terkesan beliau tidak pernah ganti baju. rahasia itu terkuak ketika beliau menjadi tamu Empat Mata dan rekaman di rumahnya yg asri menguak bahwa baju favoritnya memang itu. jins dan kemeja kotak-kotak. bagi saya, Bob Sadino adalah "pengusaha yg sufi" ato bisa jg dibilang "sufi yg pengusaha" ... hehehe ... karna dari setiap kata yg kluar dari bibirnya selalu melawan arus, tidak sesuai pakem dan tidak populer. tapi justru keberaniannya itulah yg membawanya duduk di kursi empuk kesuksesan. Bob memulai usahanya dengan menjual telur ayam secara door to door yg kemudian memperluas item dagangannya ke syur mayur. pada tahun 80-an, beliau menjual kangkung seharga Rp 1000,-/ikat ke kalangan ekspariat. dan itu laku!! hingga kini perusahaannya semakin menggurita dan menguasai ekspor sayur mayur ke luar negeri. teori beliau tentang modal usaha ada 2, yaitu modal yg terlihat dan tidak terlihat. modal yang terlihat meliputi dana (capital), tanah, mesin, dll, sementara modal yg tidak terlihat adalah kemauan, tekad dan motivasi. modal yg tidak terlihat inilah yg seharusnya dibentuk terlebih dahulu dari setiap individu yang memiliki impian untuk sukses. tanpa modal tidak terlihat tadi rasanya riskan untuk memulai suatu sukses.

tokoh yg ini mungkin blom bisa dikatakan sukses tapi dia sedang merintis jalan menuju kesana. Januarisman ato yg akrab dipanggil Aris Idol. peserta Indonesian Idol 2008 ini dianugrahi suara yg mengagumkan meskipun tidak berbanding lurus dengan kehidupannya. Aris sendiri berusia 20 tahun dan telah dikaruniai seorang Moccalist Rasya Fahirullah (18 bulan). latar belakang ekonomi lah yang membuatnya menghabiskan hari-harinya di atas KRL dan terminal Kampung Melayu dengan menjual suaranya. profesi ini yg mampu membiayai sekolahnya sampai tamat di tingkat SMU. saat dia memutuskan untuk menikahi Rosalia Octafany, ternyata niat baiknya tidak direstui oleh mertuanya. sang mertua yang notabene seorang bos sebuah hotel di Jakarta Kota, menganggap Aris yg cuman seorang pengamen tidak akan mampu menghidupi keluarganya. tetapi dia membuktikan bahwa dia mampu untuk mengemban tanggung jawab tersebut. di ajang Workshop Indonesian Idol 2008, ketiga juri yang berkompeten dibuat takluk dengan suaranya. bukan rahasia lagi kalo mayoritas penonton menjagokannya menjadi next Indonesian Idol.

Om Bob, Aris maupun icon sukses yg lain pasti pernah mengalami growing pain, suatu masa-masa sulit perjuangan merintis menuju sukses. dan itu menjadi syarat mutlak untuk menjadi sukses.