1.26.2008

not all of us were born to lead

di bulan penghujung tahun 2007 kemaren, Jakarta menjadi tuan rumah festival film yang bertajuk Jakarta Internasional Film Festival (JiFFest) 2007. festival yang dihelat di di Blitz Megaplex, Jakarta, ini memutar gabungan film manca negara dan film Indonesia sendiri. dan tepatnya hari minggu (9/12), Aremania menjadi pusat perhatian para insan dan pemerhati festival film tersebut. sang dirigen Aremania, Yuli Sumpil, mendapat kehormatan bermain film bersama Addie M.S. (musisi orkestra) dan A.G.Sudibyo (dirigen paduan suara UI), di bawah besutan sutradara Andi Bachtiar Yusuf.

film yang berjudul
Film The Conductors ini menceritakan tiga orang pria yang berprofesi sebagai konduktor dalam pengertian yang berbeda satu sama lain. satu sebagai pemimpin orkestra terkemuka (Addie MS), satu pria memimpin 5.000 penyanyi dalam sebuah paduan suara (A.G. Sudibyo), dan satu lagi adalah pencinta sepak bola yang dapat menggerakkan 50.000 orang menari dan menyanyi (Yuli “Somphiel” Sugianto). ketiga pria ini memiliki kharisma yang merefleksikan kekuatan jiwa kepemimpinan mereka.

Andi Bachtiar Yusuf sendiri membutuhkan sekitar 7 bulan untuk merampungkan karyanya ini. sebuah masterpiece monumental mengingat menggabungkan ketiga tokoh diatas bukan perkara yang mudah. dan pada saat gala premiere The Conductors, ketiga tokoh tersebut hadir bersama The Jak dan Aremania. jalinan fusi yang indah antara dua basis supporter terbesar di Indonesia.

film yang menokohkan tiga pribadi dengan bidang gelutan dan komunitas yang berbeda ini mempu menyuguhkan sebuah (ato tiga malah :P) alternatif tipe pemimpin yang diidamkan. Addie M.S. begitu handal memadukan sekumpulan pemain musik menjalin sebungkus hidangan bernama orkestra.
A.G. Sudibyo dituntut "mengemudikan" ribuan pelantun yang tergabung dalam choir Universitas Indonesia. dan yang trakhir tapi tidak kalah hebatnya, Yuli “Somphiel” Sugianto bukanlah seseorang yang pernah mengecap bangku kuliah dan mepelajari cara memanage emosi puluhan ribu Aremania tetapi dia mampu dan masih dianggap yang terbaik.

sungguh suatu perpaduan yang indah saat lagu Indonesia Raya secara bersamaan dilantunkan dari ruang konser Twilite Orchestra, Balairung UI dan Stadion Gelora Bung Karno sebagai wujud unjuk diri dari masing-masing tokoh yang diberi tagline Pemimpin.

great job!!



PS. : sudut pandang lebih dalem tinggal klik
kalo teasernya The Conductors, tinggal pencet


1.18.2008

Terbunuh Sepi

Gerimis ditengah malam ..
Ditempat sedingin ini .. aku sendiri ..
Dan tak ada .. tempat mengadu ..
Dan bibir untuk kucium .. sepi membunuhku ..

Kuterlepas tak terkendali ..
Dan aku tenggelam .. semakin dalam ..
Oh tak ada .. tempat berteduh
Dan tubuh untuk kupeluk .. sepi membunuhku ..

*Jum'at malem, 18 Januari 2008 ... gerimis ama angin*

1.10.2008

Pak lek ...

Inna lillahi wa inna illahi roji'un

jodoh, maut dan rezeki adalah rahasia-Nya ...

dan kemaren giliran kabar duka yg didapat
Pak lek Sawal (aku biasa manggil gitu), sobat kental bapak, ternyata udah meninggal dan kita dapet kabarnya tuh pas udah lewat 40 harinya. Bapak begitu denger ngerasa kehilangan banget. dari sekian temen-temennya, Pak lek Sawal bisa dibilang salah satu dari temen akrabnya. dan yang paling aku inget jelas adalah ciri khasnya klo manggil Bapak dengan makian khas jawa timuran ato kalo ngga gitu dengan sebutan kasar yg ga pantes didenger tapi aku tau kalo itu tujuannya biar akrab dan Bapak juga ga keberatan dengan kondisi kayak gitu. karena keduanya emang sama-sama kasar dan ditakdirkan untuk "match" hehehe ...

Pak lek Sawal bertubuh tinggi besar dan bisa dikategorikan sehat, sangat sehat malah, karena dulunya aktif di basket. tetapi dari kabar trakhir yg aku denger, beliau mengidap asam urat akut dan penyakit itulah yang merenggut "kekasaran" dan "keakraban"-nya. sangat tidak mengenakkan memang kehilangan pribadi yang hangat dan solider.

Semoga Allah mengampuni segala dosa dan menerima segala pahalanya ... Amin ...

1.03.2008

B2 = Batu - Blitar

hepi nyu yirrr tu tosen en eik!!

malam pergantian tahun selalu sama, seperti tahun tahun sebelumnya, mendung gelap pas sorenya dan hujan ga brenti-brenti selepas isya. begitu juga malam kmaren. langit cenderung ga bersahabat ditambah angin kencang. cuaca yg ga bisa ditolerir semakin menutup peluang buat menghabiskan tahun 2007 di tempat keramaian. akhirnya selimut hangat menjadi teman melewati akhir tahun.

berbeda dengan malam di ujung tahun dimana langit begitu setia meneteskan air matanya, awal tahun 2008 ini begitu cerah, sesuai dengan resolusi yg aku buat pada jam 12 pas hehehe...
cuman bikin satu resolusi aja ... moga moga aja besok ga ujan alias cerah xixixi ... that's all `n it happen!!

napa seh aku ngarepin awal hari di tahun ini cerah? karna ada janji ma lulu :) sepakat pengen b'libur, hunting energi positif euheuehu ... harapannya seh seabis liburan, pikiran seger lagi yg imbasnya ke spirit kerjanya jadi maksimal :)
udah sempet ngerancang destination list pas malemnya tapi berhubung Payung - yg jadi tujuan pertama - begitu rame, langsung aja mutusin naek ke Coban Rondo, obyek wisata air terjun sebelum memasuki kota Pujon. udara yang segar ditambah harumnya pinus menjadi aroma terapi khas di sepanjang perjalanan. ngliat pemandangan kota Batu dari atas bener-bener satu view yg ga ada duanya.

begitu nyampe di lokasi, air terjun berdiri tegak terkesan angkuh, menegaskan bahwa dialah yg paling pantas untuk menjadi angkuh. kita ga sempet nanya sama bagian informasi, napa ko dinamakan coban rondo? apa karna dulu tempat para janda mandi (rondo = janda)? ato yg abis dari situ begitu nyampe rumah trus ribut ama suaminya dan lanjut ke pengadilan agama serta berakhir dengan predikat janda? i hope no!! kita berinisiatif lebih deket ke air terjunnya, menyentuh setiap bulir tetes air yg luruh dibawanya turun. berinteraksi langsung dengan salah satu ciptaan dan bukti kebesaran-Nya.

setelah puas, kita beranjak pulang dan yg ga aku sangka, ternyata Lulu naluri childishnya masi kental, terbukti dengan ketertarikannya pada kembang gula (gula kapuk), makanan berwarna merah muda berbahan dasar dari gula dan sekejap lumer begitu dicecap lidah. reaksinya cuman ketawa kecil pas aku bilang dia mirip anak TK :) dan hujan yang memaksa kita untuk ga segera beranjak. langit menangis tak kunjung berhenti, kita putusin beli jas ujan dan yg ga kita sangka tuh jas ujan ga beda jauh ama kostumnya Laa Laa-nya Teletubbies heiheihei ... kuning!! dan kita ngrasa mirip alien yg barusan turun di tempat terpencil xixixi...

begitu nyampe Batu, ternyata hujan cuman berlaku di area Coban Rondo alias ujan lokal :D
sempet brenti beliin oleh-oleh buat mamanya Lulu, keripik apel ma nangka sukses dibungkus. dan ga gitu jauh dari situ, apukat segede tangan preman jadi buah tangan berikutnya.

nyampe Blitar jarum jam pas nunjuk di angka 8. ketemu ama mamanya Lulu yg ternyata begitu hangat, santun dan lebih cakep dibanding Lulu heiheiehiehie ... refleksi dari satu keluarga yg ideal, terlihat dari hubungan yg dibangun antara orang tua dan anak seperti tidak ada jarak.

tahun baru
resolusi baru