5.27.2009

Sesuatu yang Tertunda

Kompetisi sepakbola kasta tertinggi Indonesia baru saja berakhir dan seperti kita ketahui Persipura Jayapura sukses merengkuh titel juara Superliga di edisi pertama kalinya digelar. Format kompetisi satu wilayah ini mengingatkan kembali ingatan kita pada format kompetisi Galatama di era 80-an. Sebuah gambaran persaingan yang kala itu diisi oleh klub-klub dengan didanai langsung oleh perusahaan swasta dan menjadi cikal bakal sepakbola profesional. Situasi tersebut kontan menjadi pembeda sepakbola di Indonesia yang saat itu masih kental dengan nuansa amatir dengan sokongan penuh dari pemerintah daerah.

Di era Galatama-lah Arema lahir dan mulai menancapkan eksistensinya di persepakbolaan profesional Indonesia terutama setelah mengalami perubahan status kepemilikan dari Lucky ACub Zainal ke PT. Bentoel. Dengan raihan juara Divisi I dan 2 kali juara Copa Indonesia di awal masa transisi ini menguatkan ekspektasi Aremania akan pencapaian prestasi yang lebih tinggi di masa ke depannya. Begitu wajar kalau setiap awal musim Aremania begitu antusias menanti siapa pemain rekrutan terbaru sekaligus menggantungkan harapan juara, termasuk di even Superliga yang baru saja berakhir.

Untuk kedua kalinya dalam dua tahun ini, Arema tidak meraih gelar apapun dalam berbagai ajang yang dihelat di negeri ini. Terutama musim ini, yang lebih banyak diwarnai berbagai masalah, mulai tindakan indisipliner pemain asing di awal pembentukan tim, penunjukan Bambang Nurdiansyah sebagai pelatih bersama keputusan merekrut banyak pemain muda, dan masih banyak lagi masalah yang mengikuti hingga putaran kedua berakhir. Tidak heran Arema menjadi besar di media tapi tidak berbanding lurus dengan peringkat di klasemen. Keputusan berani berupa perekrutan pemain muda ini mengingatkan kita akan skuad Arsenal di Liga Inggris yang memang terdiri dari barisan anak muda bertalenta dan telah siap turun di kompetisi level tertinggi. Sayangnya hal ini tidak terjadi di Arema, pemain muda terkesan tampil penuh tekanan justru ketika bertanding di kandang dan performa tim juga terkesan labil.

Bongkar pasang pelatih dan pemain di putaran kedua tidak menolong Arema mencapai kestabilan permainan. Apalagi setelah kekalahan 0-2 dari Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, sang big boss, Darjoto Setiawan, mengeluarkan pernyataan akan merombak habis-habisan skuad Arema di musim depan. Ungkapan tersebut terucap setelah melihat penampilan pemain terkesan tampil tidak bersemangat padahal meraih poin penuh di kandang sangat menolong untuk mendongkrak posisi Arema di klasemen.

Meskipun Arema tidak terdegradasi tetapi target dari pihak manajemen untuk menempatkan posisi di papan atas terbukti gagal. Evaluasi terhadap semua elemen tim tetap harus dilakukan dan menyambut Superliga berikutnya alangkah baiknya kalau pihak manajemen memilih membentuk keutuhan tim yang menjadi inti dari kekuatan suatu tim itu sendiri. Perpanjangan kontrak pelatih dan pemain yang menjadi poros di masing-masing lini bisa menjadi salah satu opsi. Arsene Wenger, Alex Ferguson atau deretan pelatih sukses lainnya, tidak membangun timnya 1-2 tahun saja tetapi mereka mempercayai betul sebuah proses pembentukan dan itu membutuhkan waktu tidak sebentar. Gusnul Yakin layak diberi kesempatan membentuk tim berikut pemain pilihannya yang mendukung dalam skema permainan seperti kesuksesannya menukangi Persibo Bojonegoro.

Perombakan total tim tidak akan menyulap Arema menjadi tim yang berprestasi. Penampilan tim beserta pencapaian posisi di klasemen tahun ini bisa dijadikan refleksi untuk perbaikan di musim berikutnya.




5.18.2009

Sunday Post

Sunday Post adalah nama alias dari harian Jakarta Post untuk edisi hari minggunya.
koran berbahasa inggris yang menjadi bacaan wajib para ekspatriat ini saya temukan di agen koran pagi ini. naluri iseng yang membimbing untuk membuka tiap lembarnya. artikelnya cukup apik dan disusun dengan grammar yang rapi. selain itu kontributor beritanya tersebar di berbagai belahan dunia sehingga berita yang ditampilkan terasa beragam dan hadir dari sisi yang berbeda.

sempet chit chat ama ibu agen koran dan berikut cuplikan obrolannya :
S (Saya) : "Kompas (harian Kompas) banyak banget ya iklannya?"
I (Ibu Agen) : "Iya, Mas. apalagi kalo sabtu minggu"
S : "Tapi tetep laris aja nih kayaknya"
I : "Kalo pembeli ecerannya ngga terlalu banyak, Mas, kebanyakan udah langganan"
I : "Dan rata-rata yang berlangganan Kompas tuh dokter-dokter"
S : "Ouwhh ... (sambil nunjuk Sunday Post) kalo yang ini koran kemaren ya, Bu?"
I : "Koran baru, Mas"
S : "Haa ... Lha ini tanggalnya 17 May 2009 trus terbitan hari minggu"
I : "Iya emang, Mas ... Jakarta Post emang gitu, kan terbitan (dan percetakannya di) Jakarta trus pengirimannya baru nyampe besoknya"

saya sempet bingung dan mikir, emang masi ada ya penerbitan kayak gitu? di jaman penerbitan jarak jauh seperti sekarang ini, terutama penerbitan media cetak, sistem distribusi dari Jakarta Post adalah sistem lama. entah dengan alasan menjaga orisinalitas atau menekan ongkos produksi sehingga pihak redaksi memutuskan seperti itu. tapi yang jelas artikelnya demikian berbobot dan variatif.



5.17.2009

Dominasi Laskar Pelangi di Indonesian Movie Award 2009

Laskar Pelangi tadi malam menjadi simbol kemenangan dari sebuah film yang mewakili karya yang digarap dengan cerita menawan dan sukses di pasaran. benar-benar suatu masterpiece yang didambakan semua produser film di belahan bumi manapun. di even Indonesian Movie Award 2009 yang semalem digelar untuk memberikan apresiasi pada perfilman nasional, Laskar Pelangi total menyabet 5 penghargaan, yang terdiri atas : pemeran utama pria terbaik (Ikranagara), pemeran utama wanita terbaik (Cut Mini), pendatang baru pria terbaik (Zulfani), soundtrack terfavorit (Laskar Pelangi - Nidji) dan film terfavorit.

film garapan Riri Riza dan Mira Lesmana ini sangat merepresentasikan kondisi sosial di Belitung yang notabene masi menjadi bagian dari Indonesia tetapi luput mendapat perhatian dari pemerintah terutama sarana dan prasarana pendidikan. dalam cerita digambarkan satu bangunan sekolah yang hampir rubuh dan amat tidak layak untuk dijadikan tempat untuk menuntut ilmu tetapi semangat sang kepala sekolah dan ibu guru tidak serta merta beringsut padam menghadapi kondisi seperti itu. totalitas mereka dalam mendidik dengan sarana terbatas pun patut mendapat apresiasi tersendiri.

Ikranagara dalam pidato kemenangannya sangat bersyukur telah bermain di satu film yang diproduksi oleh anak-anak muda yang kreatif dan hebat. semoga perfilman Indonesia semakin maju di tangan anak-anak muda yang hebat, tambahnya. menilik tema perfilman Indonesia yang masi didominasi horor dan komedi mesum, Laskar Pelangi seolah menampar dan menyadarkan kita untuk kembali sadar akan kondisi di sekitar kita.

berikut daftar lengkap pemenang penghargaan Indonesian Movie Award 2009 :

Pemeran Utama Pria Terbaik IMA 2009 : Ikranagara (Laskar Pelangi)

Pemeran Utama Wanita Terbaik IMA 2009 : Cut Mini (Laskar Pelangi)

Pemeran Pembantu Pria Terbaik IMA 2009 : Lukman Sardi (Kawin Kontrak Lagi)

Pemeran Pembantu Wanita Terbaik IMA 2009 : Nasya Abigail (Perempuan Berkalung Sorban)

Pendatang Baru Pria Terbaik IMA 2009 : Zulfani (Laskar Pelangi)

Pendatang Baru Wanita Terbaik IMA 2009 : Laura Basuki (Gara-Gara Bola)

Pemeran Utama Pria Terfavorit IMA 2009 : Sophan Sophiaan (Love)

Pemeran Utama Wanita Terfavorit IMA 2009 : Revalina S Temat (Perempuan Berkalung Sorban)

Pendatang Baru Pria Terfavorit IMA 2009 : Judika (Si Jago Merah)

Nominasi Pendatang Baru Wanita Terfavorit IMA 2009 : Laura Basuki (Gara-Gara Bola)

Soundtrack Terfavorit IMA 2009 : Laskar Pelangi ( NIDJI ) - Laskar Pelangi

Film Terfavorit IMA 2009 : Laskar Pelangi




5.08.2009

catatan pendek

lama juga ya ngga update blog?
trakhir nulis kalo ngga salah Januari kmaren dan baru sekarang memberanikan diri untuk posting
apa seh yg mendasari untuk cuti sementara ngga posting?
sepertinya fenomena facebook yang lagi menjalari setiap pribadi di dunia, molai anak skolah, pegawai kantoran, mahasiswa, artis hingga ke politisi. media ini terbukti lebih menawarkan aplikasi tambahan yang bervariasi dibandingkan friendster.

sekian ...