9.30.2008

Smoke On The Water







kmaren pas buka email ternyata ada forward email dari al yg cukup menggelitik sekaligus ironis, mengingatkan kita akan bahaya merokok, tidak cuma bagi kita sendiri tetapi juga bahaya merokok bagi perokok pasif. perokok pasif adalah orang-orang yang berada di sekitar kita yang tidak secara langsung merokok ato dengan kata lain mereka yang menghisap asap rokok yang kita keluarkan.

tiga tampilan diatas kiranya cukup mewakili akan bahaya merokok. tetapi seperti kita tau, rokok sendiri menyedot begitu banyak tenaga kerja, salah satu penyumbang pajak terbesar kepada negara, menjadi sponsor olahraga terpopuler di Indonesia dan berbagai peran lainnya. begitu banyak elemen masyarakat bergantung akan keberadaan rokok sehingga pemerintah pun terkesan setengah hati untuk menggalakkan program stop merokok. pemerintah hanya mempersempit gerak perokok tapi tidak kuasa untuk menghentikan aktivitasnya sama sekali. hanya itu ...



1 comment:

Anonymous said...

rokok, masih menjadi permasalahn yang terus diperbincangkan di negeri kita utamanya... seperti simalakama memang, dan dituntut kebijakan super duper tinggi dalam menyikapi. bagaimana tidak, rokok telah menjadi bagian masy. indonesia sejak dulu. tak hanya sebagai konsumen, tapi juga sebagai pekerja. tak jarang, jika dalam satu perusahaan, terdiri dari satu keluarga dan turun2annya...
apa yang terjadi jika peredaran rokok dihentikan? bagaimana nasib ribuan karywannya? masih saja pertanyaan2 seperti itu yang dipusingkan oleh pemerintah kita...
mencoba menutup mata mungkin dari bahaya yang diakibatkan oleh rokok? well, saya pikir memang lebih mudah begitu daripada harus mengambil tindakan terhadap pabrik roko. membatasi peredaannya saja sudah membuat kas negara melorot tajam...:D

padahal, dalam banyak studi, kematian akibat penyakit yang ditimbulkan oleh rokok adalah kedua terbesar setelah kecelakaan lalu lintas..hffff...

kita juag menjadi serba salah dengan hal ini. mana manajemen rokok tu emang T-O-P B-G-T polll!! gimana ga? alih2 krismon, mereka malah memfasilitasi sarana olahraga di tanah air, mulai dari sekolah olahraga, sampai sarana2 fisik lain. belum lagi menjadi sponsor yang kebanyakan tunggal di ajang2 olahraga bergengsi.
partisipasi mereka juga sangat aktif dalam gerakan sadar lingkungan. dalam dunia pendidikan, tak bisa dihitung lagi beasiswa yang mengucur dari perusahaan2 ini.
organisasi agama pun tak luput dari bantuan mereka. sampai ada pabrik rokok yang berdiri untuk sebuah organisasi islam, yang seluruh manajemen dan keuntungannya adalah untuk organisasi dan kegiatan mereka sendiri, meski kabarnya sekarang mulai melepaskan diri...

hhmmm... kl begitu, harus kita yang bisa mengambil tindakan sendiri. mencoba bijak dalam lingkup tanggung jawab masing2. contoh saja, seorang bapak yang menyayangi keluarganya, tentu tak ingin meracuni mereka dengan asap rokoknya bukan? tentu saja, tak langsung 100% berhenti, dan butuh dukungan dan kesadaran dari keluarga pula. coba saja hitung berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk rokok saja? besar pasti...andai saja dana itu digunakan untuk keperluan yang lain? atau ditabung untuk sekolah anak?
belum biaya yang tak tampak, seperti kesehatan? rokok jelas2 menjadi racun yang berbahaya, terutama pada perokok pasif... sanggupkah kita membayangkan penyakit apa yang kita tiupkan perlahan pada sang buah hati? dan brp biaya yang dibutuhkan untuk menghilangkan penykit itu? wew..sadarlah, kesehatan mahal harganya :)

jadi, jangan nyerah ma keadaan!! kita yang udah sadar ma bahaya ini, ga boelh berhnti berusaha, meski dalam lingkup keluarga aj!!! yakin deh, sedikit demi sedikit, lama2 menjadi bukit..:)