12.06.2007

littera scripta manet

pertama kali yang menginjeksi virus baca pada noy kecil adalah ibu. beliau lah yang berinisiatif berlangganan harian Jawa Pos, untuk mengetahui perkembangan sudut dunia, serta berlangganan majalah Siswa, untuk noy kecil. serial komik laga Tiger Wong pun dibeli untuk memanjakan imajinasi noy dan nang, kakaknya. sekalipun efek dari serial komik tersebut tidaklah baik bagi ibu, terbukti dengan teriakan kekesalannya saat melihat kedua putranya berantem dengan mengadopsi jurus-jurus yang ada di serial itu, tapi tidak menyurutkan usahanya untuk menumbuhkan kecintaan membaca pada anak-anaknya.

nang lebih cenderung ke bacaan otomotif dan petualangan. dia lah yang mengenalkan pertama kali karakter komik yang mendunia, seperti tintin, asterix, steven sterk dan karakter laen yang terlalu banyak untuk disebut. dia juga yang membawa sepetak tempat yg penuh berisi ratusan bahkan ribuan buku bernama perpustakaan dan menancapkan tiang penyangganya di otak noy kecil.

selepas SD, noy kecil mengalami perubahan (tepatnya penambahan) selera, sejalan aktivitas minggunya di sekolah sepak bola. yupz!! mingguan olahraga Kompetisi menjadi santapan di saat pelajaran sekolah. di saat anak sebayanya lebih senang maen nintendo ato sega, noy kecil sibuk membaca dan menghafal profil bintang-bintang Serie A Italia. Marco Van Basten menjadi orang pertama yang menghipnotis noy untuk menjadi milanisti.

beranjak remaja, majalah Hai dan tabloid Bola yang bergantian kluar masuk mengisi memori di otak kanan dan kiri. gabungan panduan musik dan olahraga begitu memanjakan noy. sungguh begitu memanjakan. dari Haiklip jugalah, noy mengenal satu sisi dari band-band Indonesia dan manca yang tidak terekspos oleh media lain.

waktu pun beranjak, buku-buku "serius" menjadi sasaran berikut kerakusan membacanya. kumpulan puisi dari sang legenda sufi, Rumi, ampuh membelalakkan mata batinnya dan menjaga tangannya untuk tidak menutup buku sebelum lembar terakhir terbaca. belum lagi karya fiksi ilmiah Dewi Lestari yang menembus lorong keterbatasan nalar, Supernova. dwilogi Saman dan Larung-nya Ayu Utami yang mengupas perjuangan aktivis demokrasi, biografi Che Guevara, otobiografi Malcolm X serta berbagai sastra karangan penulis dalam negeri.

sebenernya masi banyak buku terbitan lawas yg blom sempet dibaca dan sampai saat ini masi tetep menjadi target buruan, a.l : The Godfather, trilogi Winnetou, ...

No comments: