11.13.2007

21 cineplex vs blitz

trakhir nonton kapan ya?
ehmmm .... bentar bentar ....
udah lama kayaknya
waktu itu nonton 3 hari untuk selamanya, yg jadi protagonisnya Nicholas Saputra ama Adinia Wirasti. film garapan Riri Riza ama Mira Lesmana ini emang dikhususkan bagi penonton berusia 18 tahun keatas karena ada beberapa adegan yang ga layak untuk dipertontonkan bagi anak di bawah umur. di sisi lain, Riri juga mengajak para penontonnya untuk mengupas dan memahami film ini dari sudut pandang yang berbeda. bukan dari sudut pandang ketimuran. bukan juga dari persepsi orang indonesia.

film yang mengisahkan perjalanan sepasang muda mudi dari Jakarta menuju Jogjakarta. Riri mengangkat tema post-adolescent dalam bentuk road movie, bercerita tentang kegelisahan menatap masa depan dan keterasingan mereka menghadapi lingkungan tradisi keluarga dan kebebasan semu di negeri ini. Riri sendiri mengangkat isu keseharian dalam kehidupan anak muda dengan gamblang dan apa adanya.

Film ini menceritakan Yusuf (Nicolas Saputra) pemuda berusia 21 tahun bersama Ambar (Adinia Wirasti), gadis berusia 19 tahun, yang melakukan perjalanan selama tiga hari dari Jakarta menuju Yogyakarta untuk menghadiri pernikahan kakak kandung Ambar.

Perjalanan yang seharusnya bisa ditempuh selama satu hari tersebut molor menjadi tiga hari karena mereka seringkali mengubah rencana perjalanan dengan berhenti dan menginap di beberapa tempat lain. Dalam perjalanan itulah terjadi beberapa kejadian menarik diantara mereka berdua terkait dengan budaya daerah yang mereka lewati. Selain itu, dalam beberapa hal, Yusuf dan Ambar mempunyai perbedaan prinsip dalam hidup mereka.


Yusuf dan Ambar adalah anak muda jaman sekarang. Tidak seperti orang tua mereka yang masih menjunjung budaya timur yang cenderung kolot, mereka adalah contoh dari “generasi MTV”, sebuah generasi yang lebih bebas dari dibandingkan generasi terdahulunya.

Selama tiga hari itu pula, sedikit banyak mengubah cara pandang mereka dalam meraih masa depan yang ingin mereka raih ataupun harus ditempuh dalam menjalan kehidupan.


Dalam film ini, Riri Riza memberikan kepuasan kepada penonton dengan memanjakan mata lewat sinematografi yang cukup indah lewat beberapa pemandangan mulai dari area puncak hingga perjalanan sepanjang pantai utara Jawa. Tidak itu saja, Riri Riza juga menampilkan pemandangan khas masyarakat setempat sepanjang kota-kota yang dilalui oleh Jusuf dan Ambar.


film ini telah mendapat kehormatan tampil di acara premiere Hong Kong International Film Festival dan Singapore International Film Festival dan mendapat sambutan yang antusias dari penonton dan pemerhati film internasional.

akhir-akhir agak males mo nonton, coz begitu ngliat schedulenya cineplex 21 jadi pengen muntah. yang ada tuh cuman film horor, horor dan horor ... situasi industri perfilman Indonesia saat ini merefleksikan satu kondisi dimana para produser lebih memilih "bermain aman" dengan mengangkat tema horor yang kali ini sedang booming. mereka terkesan miskin ide karena film yang beredar berada di satu tema yang sama. film 3 hari untuk selamanya bisa jadi salah satu upaya untuk lari dari doktrinasi produser film komersial.

bagi penikmat film di Jakarta dan Bandung pasti tidak terlalu mengeluhkan pilihan menonton film, karena mereka memiliki alternatif tontonan selain di 21 cineplex. adalah Blitz, satu venue baru yang menghadirkan paduan film Hollywood, film yang cuman bisa disaksikan di festival dan film Indonesia sendiri tentunya. disini juga dikemas satu bentuk entertainment yang berbeda dibanding dengan 21 cineplex. Satin Lounge, Function Rooms, Stage, Blitz Cafe serta Stores lah yang membedakannya dengan 21 cineplex. sayang sekali cuman penikmat film di dua kota besar tersebut diatas yang bisa menjelajahi modernitas saingan berat 21 cineplex itu.



No comments: