11.14.2007

Lone Hero


tanggal di pojok kanan bawah komputer ini menunjuk ke angka 14 November 2007. 4 hari yang lalu, tepatnya 10 November, tanggal yang selalu diperingati sebagai Hari Pahlawan. momen yang merujuk pada saat arek-arek Suroboyo bertempur melawan sekutu yang akan menduduki Surabaya. sekutu yang dimotori oleh Inggris menyerbu Surabaya dari darat, laut dan udara. pertempuran itu jelas tidak seimbang dan tidak akan menjadi sejarah tanpa dorongan semangat darinya.
Dia ...
Bung Tomo ...
seorang pejuang yang menjadi ikon petempuran Surabaya 10 November 1945. motivator ulung yang mengangkat moral dan semangat pejuang lewat pidato heroiknya di RRI Surabaya. dan akhirnya Brigjen Mallaby, pucuk pimpinan sekutu, tewas di pertempuran itu dan membuat berang segenap pimpinan sekutu lainnya.

tapi saya ngga ingin sentimentil mengingat kembali peristiwa 62 tahun yang lalu tersebut. saya ingin sedikit mengupas sisi personal dari Bung Tomo yang tidak banyak diketahui oleh orang banyak. beliau dilahirkan di Surabaya dan ikut berjuang pada era revolusi. bertemu dengan seorang gadis dari Malang yang pada waktu itu berprofesi sebagai perawat dan kemudian dipersuntingnya di Malang.

selepas masa revolusi, Bung Tomo pindah ke Malang dan melanjutkan merintis karier politiknya di Jakarta. dikaruniai sifat yang kritis membuatnya vokal terhadap pemerintahan Soekarno dan Soeharto. pembawaan itulah yang membuatnya diasingkan secara politik bahkan juga dipenjara. bahkan kedua presiden tersebut menolak mengakui Bung Tomo sebagai pahlawan nasional, meskipun negara lain mengakuinya. Bung Tomo sendiri menolak dianggap sebagai pahlawan nasional karena beliau tidak mementingkan sebutan tersebut.

tahun 1981 ...
beliau menunaikan ibadah haji ke Mekkah bersama sang istri. Sang Khalik pun memilih menjemputnya saat itu. beliau meninggal dan dimakamkan disana. sebelum wafat, Bung Tomo sempat melontarkan gurauan kepada istrinya. istrinya diharap menyusulnya meninggal setelah 3 hari kematiannya agar istrinya punya waktu membaca berita yang dimuat di surat kabar tentang kematian beliau. tepat 3 hari setelah kematiaannya, ternyata ibunda dari bung Tomo lah yang menyusul beliau wafat. selepas setahun setelah Bung Tomo wafat, jenazahnya dipindah ke Surabaya. beliau pernah berwasiat untuk tidak dimakamkan di taman makam pahlawan dengan alasan disana banyak makam koruptor. pernyataan inilah yang menjadi salah satu alasan kenapa beliau tidak diangkat menjadi pahlawan nasional. Menteri Sosial pada saat itu menolak memberikan status pahlawan nasional karena Bung Tomo cuman local hero. karena syarat menjadi pahlawan nasional adalah pernah diusulkan dan diseminarkan. Bung Tomo memenuhi syarat itu tetapi beliau tidak menghendaki status tersebut. harga diri berada di level teratas baginya.

karakter yang sulit dicari padanannya saat sekarang.

2 comments:

Nayke said...

Hidup Bung Tomo
jarang-jarang ada orang besar yang mau pegang teguh prinsip di saat virus kapitalisme menjamur

salute for bung tomo
sekalipun gak dapet predikat pahlawan de yure
tapi de facto andalah yang jadi inspirasi bagi kami untuk mempertahankan idealisme

hidup surabaya...hidup indonesiaku

Anonymous said...

hhmm..
baru tau soal Bung Tomo..
ternyata gitu toh alsn-a knp beliau tdk 'diangkat' sbg pahlawan nasional..
salut bwt Bung Tomo.. :)

*ini post tuh utk memperingati Hari Pahlawan kmrn yah mas??! * :D

salam kenal aja yah mas..
mari Qta saling berkunjung.. ^-^