3.05.2009

Slumdog Millionaire


Mumbai yang lengkap dengan kompleksitas kehidupan sosialnya menjadi setting di film yang saya tonton tadi malem. Slumdog Millionaire. demikian judul film yang juga merajai penghargaan piala Oscar 2009 kemaren. Kodak Theatre, California menjadi saksi atas kejayaan film ini saat meraih 8 piala Oscar menyingkirkan kandidat ternama lainnya yang lebih dijagokan.


8 kategori yang sukses diraih adalah kategori gambar terbaik, sutradara terbaik (Danny Boyle), sinematografi, sound mixing, editing, lagu terbaik (Jai Ho), adapted screenplay, dan original musical score. kemenangan ini mengukuhkan keunggulan Bollywood atas Hollywood dan menjadi kemenangan rakyat India.

film ini mengangkat jalan cerita seorang pemuda miskin, Jamal Malik, yang berubah garis nasibnya menjadi seorang kaya raya setelah memenangi kuis Who Wants To Be Millionaire. satu per satu soal yang ditanyakan oleh pembawa acara dijawab dengan mengandalkan ingatan kejadian masa lalunya yang pahit. penggambaran kehidupan sosial di Mumbai, India, begitu jujur dan apa adanya. film yang menggunakan bahasa Hindi dan Inggris ini begitu dijiwai oleh masing-masing tokohnya karena mayoritas pemerannya berasal dari perkampungan kumuh di tengah kota Mumbai. tidak heran ketika Slumdog Millionaire mereguk sukses, ayah dari Azharudin Mohammed Ismail (pemeran Salim kecil) meminta sejumlah nominal kepada Danny Boyle karena menganggap kesuksesan Slumdog Millionaire tidak sebanding dengan bayaran yang diterima oleh anaknya.


diluar peristiwa tersebut, Slumdog Millionaire memang layak untuk mendominasi ajang Oscar 2009 ini. paling ngga India telah mampu membuktikan bahwa negara multi etnik bisa menghasilkan film bermutu.



No comments: