2.15.2009

ngopi dan masuk angin

di daerah berhawa dingin seperti Malang, kebiasaan minum kopi ato biasa disebut ngopi sudah menjadi sebuah kultur yang mengakar di kalangan masyarakatnya. sebuah kebiasaan yang dilakukan slaen untuk mengusir hawa dingin juga untuk menemani cangkruk ato ngobrol ngobrol bersama teman maupun tetangga. tentunya akan semakin lengkap dengan kehadiran beraneka gorengan. bakal mampu menemani menghabiskan malam bagi yang doyan begadang.

warga Malang sendiri tidak mempermasalahkan jenis kopi yang diminumnya, apapun itu. entah Robusta, Arabica ato kopi yang sudah dikupas secara natural oleh luwak. yang jelas harus murni dan tidak dicampuri dengan beras jagung saat proses penyelepan. tentang komposisi gula dan kopi termasuk penghidangannya itu merupakan selera dari penikmat kopi. mereka yang mengaku coffee-addicted tidak akan melewatkan satu harinya tanpa ngopi, layaknya keharusan merokok sesaat setelah makan.

tapi bagi saya, ngopi pada waktu begadang sama aja dengan melebarkan pori-pori kulit dan mengijinkan angin masuk. bisa ditebak pada pagi harinya, kalo ngga kembung ya muntah di kamar mandi. mungkin kedengaran aneh tapi itulah kenyataan yang ngga bisa dibantah. belum juga menemukan alasan yang tepat kenapa hal tersebut bisa ada. dan yang lebih aneh lagi, kembung dan muntah ngga akan ditemui saat mengkonsumsi kopi sachet alias bukan kopi murni.



1 comment:

Anonymous said...

setau ayas, kafein pada kopi berimbas negatif pada lambung, menstimulir peningkatan produksi asam lambung dengan berbagai keluhan, misalnya: mual, muntah, iritasi lambung, kembung, rasa penuh di lambung, dll. mungkin itu yg jadi penyebab 'morning sick' pean..wakakak...

knp ga tjd jika minum kopi sachet, coz kandungan kafeinnya ga sebesar kopi murni. ada banyak bahan yang mengurangi efek kafein, seperti susu, gula, krimer, dsb..

as i know c... dr bbg sumber ;)