4.24.2008

Peterpan Syndrome

pagi ini, secangkir cappucino cukup memberikan resistensi pada rasa kemeng di bagian belakang kepala sampai leher, mungkin pengaruh yang diluapkan daun singkong rebus yang jadi salah satu item dari menu lengkap nasi padang, take away maupun makan di tempat ...
3 hari berturut-turut menyantap menu telur dadar favorit langsung memberikan beban berat di tengkuk. berat ...
mungkin bukan cappucino, pereda yang tepat bagi naiknya tekanan darah, tapi jus belimbing :D

btw, along time ago amel pas lagi asik ngobrol di YM sempet keceplosan soal peterpan syndrome. satu istilah asing yang blom pernah kenal dengan telinga dan akhirnya amel juga yang ngasi jawaban. peterpan syndrome adalah satu gejala kejiwaan dimana seorang pria takut berkomitmen untuk menjadi dewasa dan berusaha menempatkan dirinya untuk tetap menjadi remaja atau bahkan anak-anak untuk selamanya. ketakutan memasuki fase dewasa itulah yang memicu ketidak mauan untuk menyelaraskan fisik dan mental. secara fisik sudah tidak bisa dikatakan remaja lagi tetapi sifat dan sikapnya juga tidak sejalan dengan usianya.

salah satu contoh yang diberikan amel adalah seorang cowo yang tidak kunjung menambatkan hatinya kepada seorang cewe, tapi lebih suka menghabiskan waktunya untuk mengejar kesempurnaan dari seorang cewe. putus nyambung hubungan.

tanggung jawab. inilah yang menjadi anti teori dari peterpan syndrome. keberanian mengambil tanggung jawab dan berkomitmen penuh terhadap tanggung jawab yang diemban itulah yang bisa mereduksi syndrome tersebut. keberanian bukanlah tidak menghadapi ketakutan tetapi adanya keputusan untuk menguasai rasa takut itu sendiri.

No comments: