ada satu benda temuan Alexander Graham Bell yg sukses menyita perhatian khalayak di abad modern sekarang. yupp...telepon! Bell menciptakan piranti yg mampu memangkas biaya, jarak dan waktu dalam berkomunikasi dan interaksi. pada perkembangannya telepon yg kemudian berevolusi menjadi mobile phone (handphone), sengaja diciptakan untuk mengakomodir si pengguna yg aktif di lapangan. seiring kompleksitas kepentingan manusia, para produsen handphone pun tidak ingin ketinggalan dari pesaingnya untuk berlomba menanam berbagai aplikasi yg memudahkan sang pemakai.
revolusi sesuai dengan sifatnya yg berlangsung cepat, hal ini berlaku juga di dunia telekomunikasi, khususnya handphone. fungsi awalnya yg hanya bisa untuk menelpon dan menerima panggilan, mulai menggeser fungsi pager dalam mengirim dan menerima pesan yg kini lazim disebut Short Message Service (SMS). tidak puas dengan layanan tersebut, fitur kamera dengan beragam ukuran yg berfungsi untuk memotret dan merekam video pun segera diperkenalkan. dan begitu internet mulai booming, para vendor pun segera melengkapinya dengan fasilitas browser, dengan begitu si pengguna akan dipermudah dalam mengakses internet.
yg termutakhir adalah persaingan sistem operasi yg melibatkan tentunya vendor ternama di dunia telekomunikasi. sistem operasi yg diusung adalah Symbian OS, iPhone OS, RIM Blackberry, Windows Mobile, Linux, Palm Web OS dan Android. dari sekian deret operasi sistem, Android-lah berada di level teratas jumlah pemakainya.
tentu saja beragam keunggulannya berbanding lurus dengan tingkat penjualan smartphone yg berbasis sistem operasi Android. selain itu, pengguna smartphone yg berbasis Android diberi keleluasaan untuk melakukan rooting atau istilah kasarnya, user mendapatkan akses penuh ke dalam sistem smartphonenya. keunggulan ini menjadi salah satu pemicu terdorong naiknya posisi vendor.
diprediksi smartphone berbasis android masih akan memimpin persaingan smartphone di seluruh dunia. Blackberry yg semakin menyusut porsinya di market share smartphone, baru-baru ini menjalin kerjasama dengan Android dan iOS untuk menanamkan aplikasi BBM (BlackBerry Messenger). tentunya dibutuhkan waktu untuk bisa menyimpulkan terobosan ini akan berhasil atau hanya sekedar memberikan "goncangan kecil" atas superioritas Android.
kemajuan teknologi hanya akan bisa diikuti oleh pribadi yg dinamis. sementara itu dinamika telekomunikasi sedemikian cepat sehingga bagi pengguna yg tidak intens akan perkembangan teknologi komunikasi tentunya akan menemui kesulitan. rata-rata pengguna berusia 40 tahun ke bawah dan berada di kelas menengah ke bawah lah yg dominan menemui kesulitan beradaptasi dengan kemajuan teknologi, dalam hal ini smartphone. mereka secara pasrah menggunakan perangkat teleponnya hanya untuk menelepon dan mengirim SMS. sepertinya mereka sudah cukup puas dengan fungsi awal dari sebuah telepon yg diciptakan oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1877, yg kemudian dikoreksi oleh Kongres Amerika Serikat pada Juni 2002 dan dinyatakan bahwa penemu telepon adalah Antonio Meucci.
Shot Through the Heart
sandaljepit jinsbelel milanisti sobatpadi kutubuku nocturnal solitaire moody
5.15.2013
12.25.2012
entahlah
dalam satu ruang yg berisi kesibukan sama, merapati setiap huruf dan kata. dalam satu ruang yg berisi beragam aroma tubuh, tapi entah kenapa aku masi dan bisa sebegitu cepat mengenali aroma parfummu?
11.23.2011
iqra
kenapa ya saya akhir-akhir ini kurang begitu menghargai nilai sebuah buku dan isinya?
gairah membaca sebenarnya masi menyala tapi saat meneruskan untuk tetap membaca lembar demi lembar hingga tuntas ternyata tidak terwujud pada prakteknya. hingga sekarang masi ada buku yang terbeli beberapa tahun lalu tetapi tidak pernah tamat terbaca. believe it or not!!
kehilangan gairah membaca hingga selesai bagi saya kadarnya hampir sama dengan hilangnya gairah menulis di blog. nyaris sama.
dan kehilangan gairah itu harus segera dipulihkan. dipaksa. kalo perlu dibangkitkan dari kuburnya hehehe...
memang setiap pagi secara kontinyu saya "mengkonsumsi" harian pagi nasional, tapi hal itu beranjak menjadi semacam rutinitas sebelum berangkat kerja. membaca buku tidak seperti itu. ada saat membaca per baris, menikmati barisan kalimat dan menelaah maksud penulis. merenungkan kembali, mengambil kesimpulan serta mencuplik nilai positifnya. hal demikian yang sangat jarang saya geluti. kangen sebenarnya dengan aktivitas yang identik dengan kebiasaan kutu buku tersebut. handicap tersebut hanya akan bisa tersingkirkan bila kita sudah memulainya!
gairah membaca sebenarnya masi menyala tapi saat meneruskan untuk tetap membaca lembar demi lembar hingga tuntas ternyata tidak terwujud pada prakteknya. hingga sekarang masi ada buku yang terbeli beberapa tahun lalu tetapi tidak pernah tamat terbaca. believe it or not!!
kehilangan gairah membaca hingga selesai bagi saya kadarnya hampir sama dengan hilangnya gairah menulis di blog. nyaris sama.
dan kehilangan gairah itu harus segera dipulihkan. dipaksa. kalo perlu dibangkitkan dari kuburnya hehehe...
memang setiap pagi secara kontinyu saya "mengkonsumsi" harian pagi nasional, tapi hal itu beranjak menjadi semacam rutinitas sebelum berangkat kerja. membaca buku tidak seperti itu. ada saat membaca per baris, menikmati barisan kalimat dan menelaah maksud penulis. merenungkan kembali, mengambil kesimpulan serta mencuplik nilai positifnya. hal demikian yang sangat jarang saya geluti. kangen sebenarnya dengan aktivitas yang identik dengan kebiasaan kutu buku tersebut. handicap tersebut hanya akan bisa tersingkirkan bila kita sudah memulainya!
11.17.2011
bangun dari tidur
adalah fenomena "virus" sosial media bernama facebook dan twitter yang mehinggapi seluruh penduduk dunia lintas usia. semua tidak ingin ketinggalan meng-update status, baik itu status sendiri maupun sobat bahkan artis pujaannya. memang media ini sangat efektif mempertemukan teman lama yang tidak bersua ataupun merancang dan memberitahukan suatu acara ke banyak orang. selain itu, situasi terkini dalam sebuah even pun bisa kita cermati lewat newsfeed (facebook) dan timeline (twitter).
rasanya pengaruh virus itu pula yang ikut menyurutkan kegemaran menulis (baca : nge-blog). hampir dua tahun blog ini tidak disapa oleh pemiliknya. dan semoga tulisan ini menjadi awal dari kegairahan untuk kembali menulis. semoga...
rasanya pengaruh virus itu pula yang ikut menyurutkan kegemaran menulis (baca : nge-blog). hampir dua tahun blog ini tidak disapa oleh pemiliknya. dan semoga tulisan ini menjadi awal dari kegairahan untuk kembali menulis. semoga...
6.03.2009
Addio - Benvenuto
minggu kemaren adalah laga pamungkas Lega Calcio musim 2008/2009. Inter Milan sukses merengkuh gelar ke-17 di tangan Jose Mourinho. pria asal Portugal ini gemilang merengkuh scudetto di tahun pertamanya membesut Inter Milan. dan pertandingan melawan Atalanta kemaren juga menjadi laga terakhir Luis Figo dengan kostum Inter Milan. setelah kepindahannya dari Real Madrid, Figo turut menyumbangkan 4 scudetto dan 1 trofi Coppa Italia. pensiun adalah jawaban dari pertanyaan kemanakah setelah musim ini berakhir.
seorang Pavel Nedved, ikon Juventus, juga mengakhiri kebersamaannya musim ini dengan klub yang dibelanya mulai musim 2001/2002. Nedved yang telah menyumbang 4 scudetto (2 scudetto dibatalkan), merasa tidak puas dengan kontrak baru yang disodorkan oleh manajemen Juve. sedianya salah satu generasi emas Ceko ini dikontrak per pertandingan yang dimainkan mengingat usianya yang tidak muda lagi. belum jelas kemana sang pemilik tendangan canon ini akan berlabuh.
dan salah satu legenda AC Milan, Serie A dan Italia, Paolo Maldini, mengakhiri kiprahnya di lapangan hijau juga di musim ini. kebersamaannya selama 25 tahun bersama AC Milan dihiasi dengan 7 scudetto, 5 UEFA Champions League, 2 Piala Toyota, 5 Piala Super Eropa, 1 Piala Italia, 5 Piala Super Italia dan 1 Piala Dunia Klub FIFA. di dua pertandingan terakhir AC Milan di Liga Italia, Milanisti di San Siro dan publik Florence memberikan standing ovation atas dedikasi dan totalitas sang capitano. meskipun Adriano Galliani membujuknya agar tetap bertahan hingga pertandingan ke-1000, Maldini tetap pada keputusannya. nomor punggung 3 sementara dinon aktifkan hingga Christian Maldini, anak sulungnya, memakainya tampil membela Rossoneri.
seiring berakhirnya musim 2008/2009, AC Milan juga mengakhiri petualangan indahnya dengan sang pelatih, Carlo Ancelotti. Leonardo Araujo do Nascimento, Direktur Teknis AC Milan, menjadi penerus tongkat kepelatihan terhitung mulai musim depan. Leo ditunjuk langsung oleh presiden AC Milan, Silvio Berlusconi, menapak tilasi kesuksesan Arrigo Sacchi dan Fabio Capello.
Carlo Ancelotti sendiri musim depan akan menangani klub papan atas Premiere League, Chelsea, menggantikan Guus Hiddink. Carletto berjasa menghiasi lemari trofi di Stadion San Siro dengan 1 scudetto, 2 trofi Liga Champion, 2 Piala Super Eropa, 1 Piala Italia, 1 Piala Super Italia, dan 1 Piala Dunia Klub FIFA. Carletto bersama suksesornya, Leonardo, Galliani dan Tasotti menggelar makan malam bersama setelah keputusannya menangani Chelsea di musim depan. dan ini adalah pertama kali dalam sejarah Rossoneri dimana pelatih lama dan pelatih baru mengadakan makan malam bersama. Galliani sendiri menolak bila pemutusan hubungan Carletto sebagai pelatih adalah perpisahan karna Carletto sendiri adalah bagian dari keluarga besar Rossoneri.
seorang Pavel Nedved, ikon Juventus, juga mengakhiri kebersamaannya musim ini dengan klub yang dibelanya mulai musim 2001/2002. Nedved yang telah menyumbang 4 scudetto (2 scudetto dibatalkan), merasa tidak puas dengan kontrak baru yang disodorkan oleh manajemen Juve. sedianya salah satu generasi emas Ceko ini dikontrak per pertandingan yang dimainkan mengingat usianya yang tidak muda lagi. belum jelas kemana sang pemilik tendangan canon ini akan berlabuh.
dan salah satu legenda AC Milan, Serie A dan Italia, Paolo Maldini, mengakhiri kiprahnya di lapangan hijau juga di musim ini. kebersamaannya selama 25 tahun bersama AC Milan dihiasi dengan 7 scudetto, 5 UEFA Champions League, 2 Piala Toyota, 5 Piala Super Eropa, 1 Piala Italia, 5 Piala Super Italia dan 1 Piala Dunia Klub FIFA. di dua pertandingan terakhir AC Milan di Liga Italia, Milanisti di San Siro dan publik Florence memberikan standing ovation atas dedikasi dan totalitas sang capitano. meskipun Adriano Galliani membujuknya agar tetap bertahan hingga pertandingan ke-1000, Maldini tetap pada keputusannya. nomor punggung 3 sementara dinon aktifkan hingga Christian Maldini, anak sulungnya, memakainya tampil membela Rossoneri.
seiring berakhirnya musim 2008/2009, AC Milan juga mengakhiri petualangan indahnya dengan sang pelatih, Carlo Ancelotti. Leonardo Araujo do Nascimento, Direktur Teknis AC Milan, menjadi penerus tongkat kepelatihan terhitung mulai musim depan. Leo ditunjuk langsung oleh presiden AC Milan, Silvio Berlusconi, menapak tilasi kesuksesan Arrigo Sacchi dan Fabio Capello.
Carlo Ancelotti sendiri musim depan akan menangani klub papan atas Premiere League, Chelsea, menggantikan Guus Hiddink. Carletto berjasa menghiasi lemari trofi di Stadion San Siro dengan 1 scudetto, 2 trofi Liga Champion, 2 Piala Super Eropa, 1 Piala Italia, 1 Piala Super Italia, dan 1 Piala Dunia Klub FIFA. Carletto bersama suksesornya, Leonardo, Galliani dan Tasotti menggelar makan malam bersama setelah keputusannya menangani Chelsea di musim depan. dan ini adalah pertama kali dalam sejarah Rossoneri dimana pelatih lama dan pelatih baru mengadakan makan malam bersama. Galliani sendiri menolak bila pemutusan hubungan Carletto sebagai pelatih adalah perpisahan karna Carletto sendiri adalah bagian dari keluarga besar Rossoneri.
5.27.2009
Sesuatu yang Tertunda
Kompetisi sepakbola kasta tertinggi Indonesia baru saja berakhir dan seperti kita ketahui Persipura Jayapura sukses merengkuh titel juara Superliga di edisi pertama kalinya digelar. Format kompetisi satu wilayah ini mengingatkan kembali ingatan kita pada format kompetisi Galatama di era 80-an. Sebuah gambaran persaingan yang kala itu diisi oleh klub-klub dengan didanai langsung oleh perusahaan swasta dan menjadi cikal bakal sepakbola profesional. Situasi tersebut kontan menjadi pembeda sepakbola di Indonesia yang saat itu masih kental dengan nuansa amatir dengan sokongan penuh dari pemerintah daerah.
Di era Galatama-lah Arema lahir dan mulai menancapkan eksistensinya di persepakbolaan profesional Indonesia terutama setelah mengalami perubahan status kepemilikan dari Lucky ACub Zainal ke PT. Bentoel. Dengan raihan juara Divisi I dan 2 kali juara Copa Indonesia di awal masa transisi ini menguatkan ekspektasi Aremania akan pencapaian prestasi yang lebih tinggi di masa ke depannya. Begitu wajar kalau setiap awal musim Aremania begitu antusias menanti siapa pemain rekrutan terbaru sekaligus menggantungkan harapan juara, termasuk di even Superliga yang baru saja berakhir.
Untuk kedua kalinya dalam dua tahun ini, Arema tidak meraih gelar apapun dalam berbagai ajang yang dihelat di negeri ini. Terutama musim ini, yang lebih banyak diwarnai berbagai masalah, mulai tindakan indisipliner pemain asing di awal pembentukan tim, penunjukan Bambang Nurdiansyah sebagai pelatih bersama keputusan merekrut banyak pemain muda, dan masih banyak lagi masalah yang mengikuti hingga putaran kedua berakhir. Tidak heran Arema menjadi besar di media tapi tidak berbanding lurus dengan peringkat di klasemen. Keputusan berani berupa perekrutan pemain muda ini mengingatkan kita akan skuad Arsenal di Liga Inggris yang memang terdiri dari barisan anak muda bertalenta dan telah siap turun di kompetisi level tertinggi. Sayangnya hal ini tidak terjadi di Arema, pemain muda terkesan tampil penuh tekanan justru ketika bertanding di kandang dan performa tim juga terkesan labil.
Bongkar pasang pelatih dan pemain di putaran kedua tidak menolong Arema mencapai kestabilan permainan. Apalagi setelah kekalahan 0-2 dari Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, sang big boss, Darjoto Setiawan, mengeluarkan pernyataan akan merombak habis-habisan skuad Arema di musim depan. Ungkapan tersebut terucap setelah melihat penampilan pemain terkesan tampil tidak bersemangat padahal meraih poin penuh di kandang sangat menolong untuk mendongkrak posisi Arema di klasemen.
Meskipun Arema tidak terdegradasi tetapi target dari pihak manajemen untuk menempatkan posisi di papan atas terbukti gagal. Evaluasi terhadap semua elemen tim tetap harus dilakukan dan menyambut Superliga berikutnya alangkah baiknya kalau pihak manajemen memilih membentuk keutuhan tim yang menjadi inti dari kekuatan suatu tim itu sendiri. Perpanjangan kontrak pelatih dan pemain yang menjadi poros di masing-masing lini bisa menjadi salah satu opsi. Arsene Wenger, Alex Ferguson atau deretan pelatih sukses lainnya, tidak membangun timnya 1-2 tahun saja tetapi mereka mempercayai betul sebuah proses pembentukan dan itu membutuhkan waktu tidak sebentar. Gusnul Yakin layak diberi kesempatan membentuk tim berikut pemain pilihannya yang mendukung dalam skema permainan seperti kesuksesannya menukangi Persibo Bojonegoro.
Perombakan total tim tidak akan menyulap Arema menjadi tim yang berprestasi. Penampilan tim beserta pencapaian posisi di klasemen tahun ini bisa dijadikan refleksi untuk perbaikan di musim berikutnya.
Di era Galatama-lah Arema lahir dan mulai menancapkan eksistensinya di persepakbolaan profesional Indonesia terutama setelah mengalami perubahan status kepemilikan dari Lucky ACub Zainal ke PT. Bentoel. Dengan raihan juara Divisi I dan 2 kali juara Copa Indonesia di awal masa transisi ini menguatkan ekspektasi Aremania akan pencapaian prestasi yang lebih tinggi di masa ke depannya. Begitu wajar kalau setiap awal musim Aremania begitu antusias menanti siapa pemain rekrutan terbaru sekaligus menggantungkan harapan juara, termasuk di even Superliga yang baru saja berakhir.
Untuk kedua kalinya dalam dua tahun ini, Arema tidak meraih gelar apapun dalam berbagai ajang yang dihelat di negeri ini. Terutama musim ini, yang lebih banyak diwarnai berbagai masalah, mulai tindakan indisipliner pemain asing di awal pembentukan tim, penunjukan Bambang Nurdiansyah sebagai pelatih bersama keputusan merekrut banyak pemain muda, dan masih banyak lagi masalah yang mengikuti hingga putaran kedua berakhir. Tidak heran Arema menjadi besar di media tapi tidak berbanding lurus dengan peringkat di klasemen. Keputusan berani berupa perekrutan pemain muda ini mengingatkan kita akan skuad Arsenal di Liga Inggris yang memang terdiri dari barisan anak muda bertalenta dan telah siap turun di kompetisi level tertinggi. Sayangnya hal ini tidak terjadi di Arema, pemain muda terkesan tampil penuh tekanan justru ketika bertanding di kandang dan performa tim juga terkesan labil.
Bongkar pasang pelatih dan pemain di putaran kedua tidak menolong Arema mencapai kestabilan permainan. Apalagi setelah kekalahan 0-2 dari Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, sang big boss, Darjoto Setiawan, mengeluarkan pernyataan akan merombak habis-habisan skuad Arema di musim depan. Ungkapan tersebut terucap setelah melihat penampilan pemain terkesan tampil tidak bersemangat padahal meraih poin penuh di kandang sangat menolong untuk mendongkrak posisi Arema di klasemen.
Meskipun Arema tidak terdegradasi tetapi target dari pihak manajemen untuk menempatkan posisi di papan atas terbukti gagal. Evaluasi terhadap semua elemen tim tetap harus dilakukan dan menyambut Superliga berikutnya alangkah baiknya kalau pihak manajemen memilih membentuk keutuhan tim yang menjadi inti dari kekuatan suatu tim itu sendiri. Perpanjangan kontrak pelatih dan pemain yang menjadi poros di masing-masing lini bisa menjadi salah satu opsi. Arsene Wenger, Alex Ferguson atau deretan pelatih sukses lainnya, tidak membangun timnya 1-2 tahun saja tetapi mereka mempercayai betul sebuah proses pembentukan dan itu membutuhkan waktu tidak sebentar. Gusnul Yakin layak diberi kesempatan membentuk tim berikut pemain pilihannya yang mendukung dalam skema permainan seperti kesuksesannya menukangi Persibo Bojonegoro.
Perombakan total tim tidak akan menyulap Arema menjadi tim yang berprestasi. Penampilan tim beserta pencapaian posisi di klasemen tahun ini bisa dijadikan refleksi untuk perbaikan di musim berikutnya.
5.18.2009
Sunday Post
Sunday Post adalah nama alias dari harian Jakarta Post untuk edisi hari minggunya.
koran berbahasa inggris yang menjadi bacaan wajib para ekspatriat ini saya temukan di agen koran pagi ini. naluri iseng yang membimbing untuk membuka tiap lembarnya. artikelnya cukup apik dan disusun dengan grammar yang rapi. selain itu kontributor beritanya tersebar di berbagai belahan dunia sehingga berita yang ditampilkan terasa beragam dan hadir dari sisi yang berbeda.
sempet chit chat ama ibu agen koran dan berikut cuplikan obrolannya :
S (Saya) : "Kompas (harian Kompas) banyak banget ya iklannya?"
I (Ibu Agen) : "Iya, Mas. apalagi kalo sabtu minggu"
S : "Tapi tetep laris aja nih kayaknya"
I : "Kalo pembeli ecerannya ngga terlalu banyak, Mas, kebanyakan udah langganan"
I : "Dan rata-rata yang berlangganan Kompas tuh dokter-dokter"
S : "Ouwhh ... (sambil nunjuk Sunday Post) kalo yang ini koran kemaren ya, Bu?"
I : "Koran baru, Mas"
S : "Haa ... Lha ini tanggalnya 17 May 2009 trus terbitan hari minggu"
I : "Iya emang, Mas ... Jakarta Post emang gitu, kan terbitan (dan percetakannya di) Jakarta trus pengirimannya baru nyampe besoknya"
saya sempet bingung dan mikir, emang masi ada ya penerbitan kayak gitu? di jaman penerbitan jarak jauh seperti sekarang ini, terutama penerbitan media cetak, sistem distribusi dari Jakarta Post adalah sistem lama. entah dengan alasan menjaga orisinalitas atau menekan ongkos produksi sehingga pihak redaksi memutuskan seperti itu. tapi yang jelas artikelnya demikian berbobot dan variatif.
koran berbahasa inggris yang menjadi bacaan wajib para ekspatriat ini saya temukan di agen koran pagi ini. naluri iseng yang membimbing untuk membuka tiap lembarnya. artikelnya cukup apik dan disusun dengan grammar yang rapi. selain itu kontributor beritanya tersebar di berbagai belahan dunia sehingga berita yang ditampilkan terasa beragam dan hadir dari sisi yang berbeda.
sempet chit chat ama ibu agen koran dan berikut cuplikan obrolannya :
S (Saya) : "Kompas (harian Kompas) banyak banget ya iklannya?"
I (Ibu Agen) : "Iya, Mas. apalagi kalo sabtu minggu"
S : "Tapi tetep laris aja nih kayaknya"
I : "Kalo pembeli ecerannya ngga terlalu banyak, Mas, kebanyakan udah langganan"
I : "Dan rata-rata yang berlangganan Kompas tuh dokter-dokter"
S : "Ouwhh ... (sambil nunjuk Sunday Post) kalo yang ini koran kemaren ya, Bu?"
I : "Koran baru, Mas"
S : "Haa ... Lha ini tanggalnya 17 May 2009 trus terbitan hari minggu"
I : "Iya emang, Mas ... Jakarta Post emang gitu, kan terbitan (dan percetakannya di) Jakarta trus pengirimannya baru nyampe besoknya"
saya sempet bingung dan mikir, emang masi ada ya penerbitan kayak gitu? di jaman penerbitan jarak jauh seperti sekarang ini, terutama penerbitan media cetak, sistem distribusi dari Jakarta Post adalah sistem lama. entah dengan alasan menjaga orisinalitas atau menekan ongkos produksi sehingga pihak redaksi memutuskan seperti itu. tapi yang jelas artikelnya demikian berbobot dan variatif.
Subscribe to:
Posts (Atom)